Menurut laporan Ranking of the Worlds Cities Most Exposed to Coastal
Flooding Today and in the Future yang dirilis oleh Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD), Jakarta menempati urutan
ke-20 dalam hal kota dengan populasi terbanyak yang terancam banjir
pesisir pada 2070.
Padahal, jika tata kota digarap dengan benar, Jakarta seharusnya bisa
diselamatkan menurut press release yang dilansir oleh Autodesk ASEAN
pada merdeka.com (23/1). Gianluca Lange, Regional Industry Manager for,
AEC/ENI, Autodesk ASEAN, yang juga merupakan arsitek berpengalaman,
mencoba berbagi pendapat mengenai bagaimana cara menangani problematika
banjir di ibukota tersebut.
Menurutnya, bencana yang melanda Jakarta tiap tahunnya ini disebabkan
karena tata kota yang buruk. Padahal, jika tata kota ini dikelola
secara benar lewat teknologi 3D, berbagai bencana setidaknya bisa
ditanggulangi.
"Las Vegas misalnya, menciptakan model 3D digital kota tersebut
dengan bantuan VTN Consulting dan Autodesk. Model ini mencakup
infrastuktur atas dan bawah permukaan tanah," tulis rilis tersebut.
Selain itu, lewat Autodesk Infrastructure Design Suite 2014, juga
bisa digunakan untuk memprediksi dampak bencana seperti banjir dan
badai. Dengan produk ini, perencanaan kota pun bisa dilakukan agar
banjir bisa ditanggulangi.
Intinya, teknologi saat ini, seperti yang ditawarkan Autodesk lewat
softwarenya, sebenarnya bisa digunakan untuk menghadapi bencana yang
melanda kota-kota besar. Tinggal menunggu keterlibatan pihak terkait
saja untuk mau menggunakan berbagai teknologi yang ada atau tidak.
0 komentar:
Posting Komentar